• 07 Aug 2025
• Dilihat: (33)

TEMPE BU YANTI KHAS SOMAGEDE

Usaha pembuatan tempe milik Bu Yanti sudah berdiri selama 40 tahun dan dikelola secara turun temurun. Bahan dasar kedelai yang digunakan merupakan kedelai impor yang biasa dijual di pasar. Penggunaan kedelai impor dianggap lebih menguntungkan karena secara karakteristik, kedelai lokal ukurannya lebih kecil dan sulit dibersihkan. Meskipun kedelai impor terbilang lebih mahal tetapi memiliki kualitas dan daya tahannya lebih bagus dibanding kedelai lokal yang cenderung mudah rusak.

Proses pembuatan tempe milik Bu Yanti masih menggunakan pawon, yaitu dapur tradisional dengan tungku dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Proses pembuatan tempe ini cukup panjang dan membutuhkan ketekunan selama proses nya. Dimulai dari merebus kedelai, kemudian mencuci kedelai hingga bersih sampai kulit ari terangkat. Selanjutnya, kedelai di rendam air selama satu malam, lalu dicuci kembali, setelah itu dikukus hingga matang. Setelah didinginkan, kedelai diberi ragi, dan dibungkus menggunakan daun pisang.

Produksi tempe ini biasa dilakukan selama 1 hari dari pukul 08.00 hingga 15.00. Walaupun prosesnya cukup panjang, pembuatan tempe ini hanya dilakukan oleh Bu Yanti dan Ibu nya. Mereka membuat tempe setiap hari nya dari hari Senin hingga Minggu dan libur hanya saat ada keperluan saja. Tak heran, produksi tempe milik Bu Yanti sudah menjadi langganan penjual mendoan khusus nya di Desa Somagede. Produksi tempe dalam sehari dapat mencapai 12kg kedelai dan paling banyak 20kg ketika hari lebaran. Tempe ini dihargai Rp2000,00 untuk tiga bungkus dan seringkali dijadikan oleh-oleh ketika hari raya. 

KKN UNSOED 2025